Ruang Sehat

Ruang Sehat

Berita Menarik Seputar Kesehatan dan Gaya Hidup

Apakah kafein memiliki dampak buruk bagi Anda?

Kafein adalah zat psikoaktif yang terkandung di dalam kopi. Produsen juga menggunakan kafein dalam banyak produk soda dan  minuman penyegar. Walaupun Kafein adalah substansi yang dapat diterima secara umum, para Peneliti memiliki pendapat yang bertentangan perihal keselamatan dan dampak jangka panjang penggunaannya.

Sebuah studi mahasiswa pada tahun 2019  menemukan bahwa hampir setiap orang mengkonsumsi kafein sebanyak sekitar 173 miligram per hari (mg/hari).

Ini adalah asupan kafein moderat/dapat ditoleransi. Menurut banyak studi, asupan moderat dapat menghasilkan berbagai manfaat kesehatan, termasuk pencegahan kanker tertentu, meningkatkan dan membantu kondisi otak, dan masalah hati.

Namun, konsumsi kafein membawa beberapa risiko. Minum terlalu banyak dapat juga menyebabkan efek samping.

Dalam artikel ini, kami menganalisis potensi, manfaat kesehatan dan efek samping yang merugikan dari mengkonsumsi kafein.

Kafein adalah stimulan alami

a woman drinking a drink with caffeine out of a mug.

Bahan psikoaktif utama dalam kopi  adalah kafein. Ini adalah senyawa yang secara alami terdapat pada lebih dari  60 sumber tanaman yang berbeda, termasuk biji kopi, daun teh, biji kakao, dan biji kacang Cola.

Kafein bertindak sebagai stimulan dengan mengaktifkan Sistem Saraf Pusat  (SSP). Hal ini dapat menetralkan  kelelahan  dan meningkatkan konsentrasi dan fokus.

Selain dari kopi, orang biasa mengkonsumsi kafein melalui teh, minuman ringan-terutama minuman energi dan cokelat. Kafein juga merupakan bahan yang terkandung dalam  beberapa obat resep dan non-resep, seperti obat demam, Alergi, dan obat penghilang rasa sakit.

Manfaat

Selain untuk menjadi Stimulan, kafein juga memberikan beberapa manfaat kesehatan.

Sebuah review pada tahun 2019 dari literatur yang menemukan bahwa mengkonsumsi jumlah kafein moderat memiliki efek protektif untuk mencegah  kanker hati.
Pada tahun yang sama, review yang berbeda dari 40 studi  menemukan bahwa minum 2-4 cangkir kopi setiap hari memiliki hubungan dengan penurunan risiko kematian dari semua penyebab serta Beberapa studi terkait seputar konsumsi kafein dengan efek positif pada otak.

Pada 2013, sebuah studi yang diterbitkan dalam World Journal of Biological psikiatri  menyarankan bahwa minum antara  2 – 4 cangkir kopi  sehari dapat mengurangi risiko bunuh diri pada orang dewasa.

Penelitian terbaru dalam Jurnal Nature  menemukan bahwa mengkonsumsi kafein dapat meningkatkan memori jangka panjang.
Penelitian lain juga telah menyarankan bahwa asupan kafein dapat melindungi terhadap diabetes tipe 2,  penyakit Parkinson, penyakit kardiovaskular, dan  stroke.

Namun, Steven E. Meredith, seorang peneliti postdoctoral di The Johns Hopkins University School of Medicine, mengatakan bahwa banyak orang lupa bahwa kafein adalah zat psikoaktif. Hal ini mungkin karena kafein sudah dikonsumsi secara umum.

Kafein melintasi penghalang darah ke otak untuk merangsang SSP.
Katanya:

“Tidak seperti kebanyakan zat psikoaktif lainnya, penggunaan kafein secara umum dapat diterima oleh kalangan, dan obat ini sudah banyak digunakan. Sebenarnya, kafein adalah zat psikoaktif yang paling sering digunakan di dunia.
Selain itu, sebagian besar konsumen kafein menggunakan substansi kafein secara teratur tanpa adanya tanda yang membahayakan. Faktor ini mungkin berkontribusi pada perspektif bahwa kafein adalah zat jinak yang setiap orang dapat menggunakan tanpa menderita konsekuensi negatif. “

Efek samping

Namun, mengkonsumsi kafein dalam dosis tinggi dapat menyebabkan efek yang lebih berbahaya pada kesehatan.

Ulasan yang di kutip pada tahun 2015  mengidentifikasi beberapa efek samping yang tidak diinginkan ketika mengkonsumsi lebih dari 400 mg kafein per hari, termasuk:

  • detak jantung cepat
  • Kecemasan
  • Agitasi
  • Kegelisahan
  • masalah tidur
  • Tremor

Efek ini juga dapat muncul ketika orang mengalami kecanduan kafein.
Bahkan, penelitian sebelumnya telah menghubungkan cukup banyak jumlah efek samping pada kesehatan.

Pada 2013, hasil penelitian prospektif besar menyarankan bahwa mengkonsumsi 300 mg  kafein sehari selama kehamilan dapat meningkatkan risiko memiliki bayi dengan berat lahir rendah.

Yang lebih baru meta-analisis dari 17  studi yang melibatkan 233.617 peserta menyarankan bahwa minum 3-4 cangkir kopi  setiap hari dapat meningkatkan risiko  serangan jantung  pada pria tetapi tidak pada wanita.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah konsumsi kafein jangka panjang aman dan apakah itu memberikan manfaat atau meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Efek kafein dapat bervariasi

Namun, Meredith mengatakan bahwa efek kafein dapat bervariasi di setiap individu. Hal ini dapat menjelaskan hasil campuran dari penelitian tentang dampak kafein dalam tubuh.

Sebagai contoh, ia mememberi tahu bahwa individu dengan gangguan kecemasan (Anxiety Disorder)  lebih rentan / lebih mudah cemas saat terkena efek kafein.

“Kafein juga diproses oleh tubuh pada tingkat yang berbeda antara individu atau tiap orangnya untuk berbagai alasan. Misalnya, perokok memetabolisme kafein dua kali lebih cepat daripada nonperokok, “tambahnya.

“Namun, metabolisme kafein lebih lambat pada bayi, wanita hamil, dan individu dengan penyakit hati. Sebagai tambahan, beberapa obat memperlambat tubuh mencerna efek kafein, yang dapat meningkatkan risiko keracunan kafein. Tapi efek kafein juga bervariasi karena kita semua berbeda. “

Rob M. Van Dam, asisten profesor dari Departemen gizi di Harvard School of Public Health, mengatakan bahwa efek kafein tergantung pada karakteristik genetik individu dan faktor gaya hidup lainnya.

“Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan tidur atau mengalami getaran atau stres  dengan asupan kafein yang relatif rendah, dan sangat berguna untuk menyadari gejala ini dan mengurangi asupan kafein jika ini terjadi.”

Kecanduan kafein dan efeknya

Mengingat efek positif yang kafein dapat digunakan sebagai stimulan, Meredith mengatakan bahwa kafein bisa mengakibatkan kecanduan kafein bagi beberapa orang:

“Kafein mengaktifkan banyak mekanisme perilaku dan neurofarmakologis yang sama dengan stimulan lain, termasuk obat-obatan dan obat yang disalahgunakan.

Dan, seperti banyak stimulan lainnya lainnya, kafein dikaitkan dengan berbagai efek subjektif positif seperti peningkatan kesejahteraan, dan perasaan energi dan kesadaran. Untuk alasan ini, persentase kecil dari populasi memiliki gangguan penggunaan kafein /  kecanduan dan penyalahgunaan. “

Beberapa orang bisa menjadi secara fisik tergantung pada kafein. Ketiadaan atau pengurangan konsumsi kopi pada individu yang mengakibatkan kafein withdrawal ( efek samping yang muncul saat tidak mengkonsumsi ).

Hal ini dapat memicu berbagai gejala, seperti:

  • sakit kepala
  • Kelelahan
  • mengurangi energi dan kewaspadaan
  • kantuk
  • suasana hati yang rendah
  • masalah konsentrasi
  • Iritabilitas

“Ketergantungan bisa menjadi begitu kuat untuk beberapa individu yang dimana  mereka tidak mampu untuk mengurangi konsumsi meskipun mengetahui apa efek samping pada tubuh dan psikologi saat digunakan terus menerus,” Meredith menambahkan.

Risiko bagi usia muda

Meredith menyarankan bahwa dokter harus mendiskusikan penggunaan kafein dengan pasien mereka untuk menentukan apakah mereka mengkonsumsi tingkat aman stimulan.
Ia memperingatkan bahwa hal ini sangat penting bagi anak dan remaja.

Mayoritas dokter anak merekomendasikan bahwa generasi muda harus menghindari konsumsi kafein, karena penelitian tidak sepenuhnya memahami dampak kafein pada perkembangan otak. Meredith menjelaskan hal ini dengan istilah sebagai berikut:

“Terutama, kafein mengganggu tidur, dan tidur memainkan peran penting dalam belajar. Beberapa penelitian laboratorium menunjukkan bahwa kafein mengganggu tidur dan belajar untuk anak remaja, yang, pada gilirannya, menghambat perkembangan neurologis yang normal.

“Beberapa psikolog juga prihatin bahwa pola penggunaan kafein atau penyalahgunaan di antara kaum muda dapat menjadi awal dari penggunaan obat obatan dan penggunaan alkohol.”

Administrasi Makanan dan obat (FDA) menyarankan  bahwa orang tua harus  berbicara dengan dokter anak sebelum memperkenalkan kafein ke dalam diet / menu keseharian anak nya.

Michael R. Taylor, Wakil Komisaris untuk makanan di FDA, berkata:

“Kami sangat prihatin tentang anak-anak dan remaja, dan tanggung jawab FDA dan industri makanan harus melindungi kesehatan masyarakat dan menghormati norma-norma sosial yang menyarankan kita tidak boleh memasarkan stimulan, seperti kafein, untuk anak kami.”

Banyak produk makanan dan minuman sekarang mengandung kafein ditambahkan untuk meningkatkan efek stimulan mereka, seperti Jellybean, wafel, sirup, dan permen karet.

Kesimpulan

Studi ke efek kafein telah menghasilkan hasil yang beragam.

Sementara konsumsi masih moderate / masih dalam batas wajar, kafein tidak mungkin menghasilkan efek yang merugikan pada kebanyakan orang, reaksi terhadap stimulan tergantung pada faktor yang sangat individu, seperti genetika dan pilihan gaya hidup yang menyertainya.

Orang harus sadar bahwa mereka mengkonsumsi zat psikoaktif ketika mereka menggunakan kafein.

sumber : https://www.medicalnewstoday.com/